Minahasa jelajahberita.com-Di salah satu kabupaten Minahasa, terdapat sebuah fenomena yang sangat memprihatinkan. Tempat pekuburan umum yang seharusnya menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi orang-orang yang telah tiada, justru dijadikan tempat pembuangan sampah.
Seperti halnya yang di unggah sebuah akun FB atas nama Bella Rompas pada Rabu (26/3/2024), memperlihatkan sampah yang menumpuk di pekuburan umum Tondano, yang terletak di kelurahan Wawalintoan Kecamatan Tondano Barat, saat ada upacara pemakaman.
Sampah-sampah yang dibuang di tempat pekuburan umum ini mencakup berbagai macam jenis limbah, mulai dari sampah organik hingga sampah plastik dan kertas. Tumpukan sampah yang semakin bertambah setiap harinya membuat tempat ini semakin kumuh, dan tidak layak untuk dikunjungi oleh keluarga yang ingin berziarah ke makam orang tercinta.
Tidak hanya menciptakan pemandangan yang tidak indah, pembuangan sampah di tempat pekuburan umum juga memiliki dampak negatif lainnya. Pertama, aroma tidak sedap yang dihasilkan oleh tumpukan sampah dapat mengganggu kenyamanan orang-orang yang datang ke tempat tersebut maupun yang lewat, karena kuburan itu mempunyai jalan yang dilewati untuk ke pasar Tondano. Selain itu, sampah-sampah tersebut juga dapat menjadi sarang penyakit dan menimbulkan masalah kesehatan bagi penduduk sekitar.
Pemilik akun yang mengunggah video tumpukan sampah ini mengatakan kepada media jelajahberita.com tentang tanggapannya, dimana ia juga yang tinggal dekat lokasi tersebut sangat merasakan dampaknya.
“Menurut saya, membuang sampah sembarangan akan mencemari lingkungan kita dan secara signifikan mengurangi penggunaan, kenikmatan, dan nilai tempat-tempat umum kita. Seperti dalam postingan reels fb saya beberapa hari lalu. Sebenarnya sudah lama terkena dampak ini, karna rumah saya berdekatan dengan lokasi pembuangan sampah. apalagi anak saya pernah bersekolah di TK kemala Bhayangkari Tondano yang posisinya lebih dekat dengan kubur dimana mereka meletakkan bak sampah.Hal ini membuat lingkungan tampak kotor tidak terawat, bau sampah yang sangat menyengat tercium sampai di area sekolah, dan rumah warga dekat pekuburan, membuat banyak orang jadi sangat tidak nyaman,”ungkapnya.
“Jadi harapan saya Pemerintah harus memberikan perhatian akan hal itu, karna ada juga oknum-oknum warga yang membuang sampah cukup jauh dari bak sampah, sehingga membuat sepanjang jalan kubur jadi tempat pembuangan sampah. Orang Tondano maupun orang luar yang datang ziarah ataupun hanya lewat di area kubur merasa sangat tidak nyaman karena bau sampah ini,” lanjutnya.
Sebagai masyarakat ia berharap kiranya pemerintah dapat menurunkan petugas kebersihan untuk membersihkan sampah di area kubur dan memindahkan bak sampah di tempat lain. Karena dgn adanya bak sampah masyarakat sudah terbiasa buang sampah di kubur.
“Jadi saya pikir bak sampah harus dipindahkan di tempat lain yg tidak mengganggu kenyamanan warga. Dan juga pemerintah memberi himbauan kepada warga tondano untuk tidak lagi menjadikan pekuburan ini sebagai tempat sampah.Saya kira itu pendapat dan harapan saya mengenai postingan yang saya buat. Sekian dan terima kasih,” jelas Bela.
Semntara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Vicky Kaloh saat di konfirmasi media ini melalui chat WA mengatakan, “Akan ditangani petugas kebersihan,”katanya pada Rabu (27/3/2024).
Untuk mengatasi masalah ini, selain adanya kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, pemerintah setempat juga harus turun tangan dalam mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pembuangan sampah sembarangan.
Selain itu, diperlukan juga sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan tempat pekuburan umum agar tidak dijadikan tempat pembuangan sampah.
Tempat pekuburan umum seharusnya menjadi tempat yang suci dan layak untuk dikunjungi oleh keluarga yang ditinggalkan.(Echa)